Di jaman globalisasi saat ini manusia cendrung mempergunakan peralatan yang modern seperti hal nya kamera. kamera dari jaman ke jaman semakin canggih. Tak hayal penggunaan kamera di dukung oleh peralatan yang canggih pula. selain itu kamera juga dapat mengabadikan moment-moment penting. seperti hal nya kamera DSLR, kamera DSLR adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane. Alat terpenting dari kamera adalah lensa. Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahaya, hingga mampu menerangkan gambar tangkapan. Lensa terdiri ‘rangkaian lensa’ bermacam bentuk yang disusun dalam satu wadah/tabung. “Rangkaian lensa” ini dikelompokkan kedalam beberapa grup, yang masing-masing memiliki fungsi. Misalnya lensa dalam grup pemfokus yang dapat digerakkan untuk memperoleh fokus.
Teknologi
lensa saat ini sudah bisa memangkas panjang lensa, sehingga lensa sekarang bisa
lebih ringan dan lebih pendek.
Disamping itu
teknologi untuk melapisi lensa (Coating) dapat mengurangi efek pantulan kaca
yang mengganggu.
Berikut macam-macam lensa :
Lensa lambat
Digunakan untuk mengimbangi
setting kecepataan bukaan rana sangat rendah di badan kamera.
Lensa Makro
Lensa makro (en:macro lens) adalah lensa yang didesain untuk panjang fokus (en:focus distance) yang sangat pendek. Lensa ini
khusus digunakanuntuk menangkap detail maksimal dari
suatu objek. Banyak digunakan untuk foto-foto produk dan sains.
Lensa Fokus Tunggal
Lensa fokus tunggal (en:fixed
focus lens) adalah lensa dengan bidang fokus tunggal, biasanya disetel pada
jarak hiperfokal.
Lensa fokus tunggal didesain untuk mencapai jarak fokal (en:focal distance) yang maksimum sehingga kedalaman ruang
dapat mencapai rentang dari jarak dekat hingga jarak terjauh (jarak
hiperfokal).
Lensa Parfokal
Lensa parfokal (en:parfocal lens, true zoom lens) adalah
sebuah lensa yang mempertahankan ketajaman bidang fokusnya walaupun terjadi
perubahan panjang fokus lensa.
Lensa Fokus Halus
Soft focus adalah sebuah efek
pada fotografi
yang disebabkan oleh blur
akibat aberasi
speris kanta. Sebuah lensa fokus halus
didesain untuk menimbulkan efek blur tersebut namun tetap menjaga ketajaman
setiap garis dari subyeknya. Efek soft focus yang ditimbulkan oleh lensa
ini tidak sama dengan efek out of focus yang disebabkan posisi subyek
di luar bidang fokus.
Contoh lensa fokus lunak adalah Canon EF
135mm f/2,8 with Softfocus dan Pentax SMC
28mm f/2,8 FA Soft Lens. Keduanya dilengkapi dengan sistem
pengaturan aberasi speris, jika aberasi speris tersebut dimatikan, lensa akan
menghasilkan citra dengan fokus yang tajam seperti lensa lain pada umumnya.
Lensa Sudut Lebar
Lensa sudut lebar (en:wide
angle lens) adalah lensa dengan panjang fokus lebih pendek daripada lensa normal, sesuai
dengan ukuran bingkai citra
pada bidang film pada kamera
film, maupun dimensi sensor
foto pada bidang fokal pada kamera digital.Menurut
standar fotografi,
lensa normal adalah lensa yang mempunyai panjang fokus mendekati panjang
diagonal bidang fokal. Lensa sudut lebar dengan panjang fokus yang lebih pendek
akan memproyeksikan lingkaran citra yang lebih besar ke bidang fokal.
Lensa mata ikan
Lensa mata ikan (en:fisheye
lens) adalah lensa sudut lebar dengan sudut pandang hemisperis yang sangat
lebar. Lensa mata ikan pertama kali didesain dan dikembangkan guna kepentingan meteorologi untuk
mempelajari barisan awan dan pertama kali disebut whole-sky lenses, lensa mata
ikan menjadi populer pada fotografi
umum karena distorsi
citranya
yang khas.
Lensa tele
Lensa Tele (en:telephoto
lens) adalah lensa dengan konstruksi panjang yang lebih pendek daripada
panjang fokusnya sehingga mengakibatkan pusat optis (en:optical
center) berada di luar badan lensa. Sebuah lensa tele dapat dikenali dengan
adanya susunan kanta yang disebut telephoto group yang didesain untuk jarak fokus (en:focal
length) yang jauh. Telephoto group adalah kanta komposit yang
ditemukan oleh Peter Barlow. Sebuah lensa
regular yang mempunyai panjang lensa lebih pendek daripada panjang fokusnya,
tidak selalu berupa lensa tele. Tetapi
pada kenyataan sebuah lensa dengan panjang fokus di atas 280mm selalu dikatakan
lensa tele.
Jika sebuah lensa kamera berada pada panjang fokus
200mm dan terfokus ke jarak tak terhingga, exit pupil tersebut berada pada
jarak 200mm dari bidang fokal dan pupil tersebut menjadi pusat optis lensa. Ketika panjang fokus lensa ini bertambah, panjang
fisik badan lensa akan bertambah panjang jika lensa ini bukan lensa tele. Namun
tidak demikian dengan lensa tele, susunan kanta telephoto group membuat
cahaya yang dilewatkan oleh kata depan,
seakan-akan berasal dari kata dengan panjang fokus yang sangat panjang sebelum
diteruskan ke bidang fokal karena sifat fokus negatif.
Lensa tele terberat yang pernah
ada, dibuat oleh Carl Zeiss dengan panjang fokus 1700mm f/4 dengan panjang badan lensa 425mm dan berat
256 kg. Didesain untuk kamera medium format Hasselblad 203 FE.
Lensa variabel (en:varifocal
lens, zoom lens) adalah lensa yang tidak dapat mempertahankan bidang
fokus pada saat terjadi perubahan panjang fokus karena posisi bidang fokal juga ikut tergeser,
sehingga diperlukan pemfokusan ulang setiap terjadi perubahan panjang fokus.
Panjang fokus dari lensa variabel
tidak tunggal, tetapi dapat diubah-ubah pada rentang tertentu dari nilai
minimum ke nilai maksimumnya. Ukuran lensa variabel sering ditentukan dengan
rasio dari panjang fokus lensa yang terpanjang dan terpendek, misalnya sebuah
lensa dengan panjang fokus 100mm ke 400mm, dijelaskan sebagai 4:1 atau 4x zoom
Dengan teknologi pengembangan
lensa yang modern, degradasi mutu citra yang dihasilkan oleh lensa
variabel, dibandingkan dengan lensa prima, sangatlah minim. Hal ini berbeda
dengan sekitar 20 tahun yang lalu, ketika dengan pertimbangan untuk
mempertahankan mutu citra, banyak fotografer profesional saat itu memilih untuk
bekerja dengan tidak mengandalkan lensa variabel. Walaupun demikian, masih
dikatakan bahwa hingga tahun 2009, belum ada lensa variabel dengan ukuran di
atas 3x yang dapat menandingi lensa prima dalam hal mutu citra. Tentu hal ini
bergantung juga pada kepiawaian seorang fotografer dalam mengatur cahaya,
mempertahankan stabilitas kamera dari goncangan selama waktu pajanan dan olah
digital.
Lensa superzoom (en:superzoom
lens, hyperzoom lens) adalah lensa fotografi dengan faktor panjang
fokus (en:focal
length
factor) yang sangat besar, lebih besar dari 4x.
Faktor panjang fokus dapat
berkisar hingga 15x zoom pada kamera refleks lensa tunggal dan 26x pada kamera
digital, hingga 100x pada kamera televisi profesional.
Lensa tetap (en:prime
lens) adalah lensa dengan panjang fokus tunggal. Lensa tetap sering
dikatakan mempunyai nilai lebih pada ketajaman hasil citra. Dengan ukuran yang
lebih kecil, lensa tetap mempunyai bobot yang lebih ringan dan harga yang lebih
murah dibandingkan dengan lensa zoom pada mutu yang sama. Lensa prima
juga mempunyai kelebihan pada kecepatan lensa dan dengan diameter tingkap yang besar (nilai bukaan yang kecil), sebuah
lensa tetap menjadi lebih handal untuk digunakan pada pemotretan low light
photography dan menimbulkan efek blur dengan kedalaman ruang
yang rendah.
Dalam bahasa Inggris,
istilah prime dalam konteks lensa telah digunakan sebagai lawan kata zoom.
Sebuah lensa prima dengan panjang fokus tunggal dan lensa zoom dengan
panjang fokus variabel.
Istilah prime lens pada awalnya mempunyai arti lensa utama pada
sebuah kombinasi sistem lensa.[12]
Ketika sebuah lensa digunakan bersamaan dengan misalnya teleconverter,
lensa tersebut sering disebut prime lens yang berarti lensa yang utama,
dan teleconverter sebagai komponen tambahan (en:auxiliary).
Beberapa
pabrikan lensa seperti ARRI Media, ISCO Precision Optics[14],
Schneider Kreuznach[15],
Carl Zeiss[16],
Canon[17]
masih memasarkan produk lensa variabel mereka dengan istilah variable prime
sehingga dapat menimbulkan kesan seakan-akan produk tersebut berupa lensa
parfokal.
Dalam fotografi dan sinematografi, lensa normal (en:normal
lens) adalah sebuah lensa yang memetakan citra yang nampak seperti perspektif pandang normal mata
manusia. Pemetaan perspektif tersebut didapat karena panjang fokus lensa sebanding dengan jarak diagonal bidang fokal
dengan sudut pandang
diagonal sekitar 53 derajat.
Sering juga disebut lensa arsitektur. Lensa ini
memperbaiki efek perspektif yang selalu terjadi jika memotret benda tiga
dimensi dalam jarak relatif dekat.
Perbedaan penggunaan lensa
memberikan perbedaan perspektif. Perspektif adalah ukuran dan kedalaman relatif
subjek dalam gambar. Perspektif juga bisa berarti perubahan bentuk, ukuran, dan
kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dengan
kamera. Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat
sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama maupun
penggunaan lensa dengan focal length yang berbeda.
maupun penggunaan focal length
yang berbeda memberikan perspektif yang berbeda pula. Sehingga,penggunaan
berbagai jenis lensa memiliki fungsi yang berbeda. Seiring dengan perkembangan
optik dan teknologi, variasi lensa menjadi begitu banyak. Hingga saat ini lensa
DSLR dibagi dalam tiga kategori besar. Yaitu,
(1) lensa dibedakan berdasar focal length,
(2) rentang optik, dan
(3) lensa varian.
Macam lensa berdasar panjang fokus terdiri atas lensa
tele (tele pendek dan supertele), lensa wide (super-wide dan fish eye), serta
lensa normal (standar). Sedangkan lensa berdasar rentang optis terdapat dua
macam, yaitu lensa fix dan zoom. Yang terakhir, lensa varian terdiri atas lensa
makro, reverse lens, bellow, swing, tilt, dan reflex. Disebut lensa
standar atau lensa normal karena memiliki panjang fokus sekitar 50 mm, sama
dengan mata manusia saat melihat. Perbedaan mata dengan lensa Penggeseran
posisi normal itu hanya terletak pada
sudut pandang. Mata manusia hampir 180 derajat dalam melihat sesuatu dari
depan. Sedangkan penglihatan lensa standar dibatasi jendela bidik kamera yang
punya sudut pandang 46 derajat.
Namun, sekarang lensa normal tidak hanya memiliki
focal length pada nilai 50 mm, melainkan berkembang mulai 46 mm hingga 55
mm. Penyebutannya jadi sulit ketika memakai lensa dengan focal length
sekitar 40 mm. Meskipun, pada lensa 35 mm ada
kesepakatan disebut lensa sudut lebar atau wide lens.
Kini lensa normal mengalami
pergeseran penyebutan sejak diperkenalkannya kamera digital. Misalnya kamera
digital yang tidak full frame dengan magnifikasi 1,5 maupun kamera four third
system. Apakah masih relevan penyebutan bahwa lensa 50 mm termasuk kategori
lensa normal? Padahal, angka focal length 50 mm dengan magnifikasi 1,5 lensa
akan berubah menjadi 75 mm. Berarti, lensa tersebut mendekati jenis lensa tele
pendek.
Demikian juga yang terjadi pada four third system, di
mana panjang focal 50 mm menjadi 100 mm.aka,
mana yang benar, penggunaan angka yang tertera pada lensa ataukah bergantung
jenis lensanya? Sebab, tidak semua kamera punya faktor magnifikasi yang sama.
Ada yang puny Ma pembesaran 1,3 seperti Canon
EOS 1D, ada magnifikasi 1,6 milik entry level kamera Canon yang lain ataukah
faktor pembesaran 1,5 milik Nikon kelasmenengah atau pemula.
Sedangkan lensa wide memiliki focal length kurang dari 50 mm, lebih tepatnya
focal length 35 mm pada kamera full frame. Sifat lensa sudut lebar adalah
meluaskan pandangan atau memberikan kesan menjauhkan sesuatu yang dekat. Selain
itu, memberikan ruang tajam dan luas, efek bayangan, serta kontras yang tinggi.
Tetapi, lensa lebar Sehingga, lensa wide (lebar) lingkungan foreground tampak
lebih lebar daripada background.
Lain halnya dengan lensa tele. Fungsinya adalah
mendekatkan objek dengan merapatkan gradasi lapisan pada latar depan sampai
latar belakang sehingga memiliki ruang tajam pendek. Benda yang berada jauh di
belakang seakan berimpit. Semakin panjang focal length, makin sempit ruang
tajamnya.
Sekarang banyak juga produk lensa yang menggabungkan wide, normal, dan tele
dalam satu kesatuan. Tetapi, lensa yang punya rentang focal length panjang
seperti 18-200 mm tersebut memiliki kecenderungan penurunan kualitas foto. Pemakaian
focal length mendekati angka 18 mm akan terlihat tajam dengan kontras tinggi.
Bila mendekati panjang fokus 200 mm, foto cenderung mengalami penurunan
ketajaman dan warna.
memberikan efek distorsi yang mencembungkan daerah sekitar lingkaran tengah
dan memipihkan bagian pinggir foto.
Demikian pembahasan tentang lensa kali ini,semoga
bermanfaat.
sama-sama :)
BalasHapus